Kenali Apa itu Balanitis

Apa itu balanitis? Balanitis adalah kondisi peradangan akibat infeksi kuman penyakit pada kepala penis. Kepala penis adalah area yang ditutupi oleh lipatan kulit atau yang biasa dikenal sebagai kulup. Pada pria yang tidak disunat, sebagian besar kepala penisnya akan tertutup oleh kulup. Kondisi ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya balanitis. Meski demikian, tidak berarti pria yang disunat bisa terhindar dari balanitis. Peradangan pada kepala penis ini bisa terjadi pada seluruh pria, baik yang disunat maupun yang tidak disunat.

Penyebab balanitis

Ketika penis tidak bersih dan smegma yang menumpuk pada kepala penis dan mahkota korona bisa mengiritasi kulit kepala penis sehingga timbul peradangan. Selain itu, balanitis bisa terjadi karena dipicu oleh adanya infeksi atau kondisi kulit tertentu pada kepala penis seperti: infeksi dengan ragi (Candida); infeksi herpes simpleks; iritasi kulit karena sabun, deterjen atau bahan pembersih lain atau karena gesekan; penyakit kulit seperti psoriasis; alergi obat-obatan tertentu; kebersihan yang buruk; diabetes; pembersihan yang berlebihan; membilas sabun secara tidak benar; pelumas dan spermisida pada kondom; kanker kulit (meski sangat jarang).

Balanitis bisa terjadi pada seluruh pria, tetapi yang paling rentan adalah pria dengan kulup ketat. Kondisi ini mengakibatkan kulup sulit ditarik sehingga kotoran bisa menumpuk. Diabetes juga dapat membuat seorang pria lebih rentan terkena balanitis. Gula darah yang tidak terkontrol bisa meningkatkan kadar gula dalam urine. Oleh karena itu, selain akan sulit mengontrol infeksi, urine dengan kadar gula yang membasahi kepala penis dan tertutup oleh kulup bisa menjadi kondisi subur bagi berkembangnya jamur dan bakteri.

Gejalanya balanitis

Beberapa gejala umum yang mengindikasikan balanitis adalah sebagai berikut: kulit kepala penis tampak mengencang dan mengkilap; timbul ruam kemerahan dan meradang pada kepala penis dan batang penis atau di bawah kulup; rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar ruam; rumpukan kotoran tebal dan kental di bawah kulup; aroma tidak tidak sedap; kulup mengetat dan tidak bisa ditarik kembali; muncul rasa sakit saat kencing; kepala penis membengkak; rasa nyeri dan iritasi bisa muncul setelah beberapa hari berhubungan seksual.

Beberapa gejala balanitis akan tampak mirip dengan penyakit menular seksual tertentu dan sariawan pada penis. Oleh karena itu, perlu diketahui penyebabnya juga. Kepala penis yang jarang dibersihkan sehingga smegma menumpuk menjadi penyebab utama yang bisa dibedakan dengan penyakit lain.

Apa saja komplikasi balanitis?

Balanitis jarang menunjukkan komplikasi serius. Kondisi paling umum akibat balanitis adalah terjadinya phimosis (kulit kulup tidak bisa ditarik ke belakang melewati kepala penis) atau paraphimosis (kulit kulup yang tidak bisa ditarik kembali untuk menutupi kepala penis).

Komplikasi yang jarang terjadi misalnya: infeksi bakteri pada lapisan kulit yang lebih dalam atau selulitis; sindrom penis terkubur (kondisi di mana penis terkubur di bawah lipatan kulit, biasanya karena obesitas); penyempitan tidak normal pada kulup atau stenosis meatal; balanitis xerotica obliterans; dermatitis kronis pada kepala penis dan kulup; aliran darah ke kepala penis terhambat; meningkatnya risiko kanker penis.

Setelah mengetahui apa itu balanitis, penyebab, gejala dan komplikasinya, Anda perlu waspada dengan selalu memperhatikan kebersihan penis Anda.

>>>Konsultasi Lebih Lanjut Klik Di Sini<<<

Apabila Anda menemukan gejala sebagaimana diperlihatkan di atas, segeralah konsultasikan dengan dokter agar mendapat diagnosis yang lebih pasti tentang penyakit yang sedang Anda alami. Penanganan khusus terhadap balanitis bisa Anda dapatkan di klinik penyakit kelamin terbaik di Jakarta yakni Klinik Utama Sentosa. Anda bisa datang langsung ke klinik kami. Anda juga bisa berkonsultasi gratis secara online atau melalui telepon di nomor 081366657878.

Kunjungi: https://klinikutamasentosa.id/